JANGAN MELUPAKAN TUHAN DAN ANUGERAHNYA

Khotbah Minggu,20 November 2011
Tema :Jangan melupakan Tuhan dan AnugerahNya
Bacaan Alkitab :Ulangan 8:1-18
Seringkali sulit bagi kita melupakan pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi dalam hidup ini. Ketika seseorang menyakiti kita, melukai kita, berlaku tidak adil terhadap kita, atau kita mengalami kegagalan, hal itu begitu membekas dalam hati kita dan sangat terlalu mudah bagi kita untuk ingat-ingat kembali. Beberapa waktu yang lalu di Surabaya dan Probolinggo (Jatim) ada kasus penganiayaan sadis yang dilakukan oleh mantan karyawan terhadap pimpinannya. Mengapa mereka sampai tega melakukan hal itu? Karena dendam dan sakit hati yang menggunung. Artinya mereka tidak bisa melupakan pengalaman pahit yang mungkin dialaminya. Sebaliknya kebaikan seseorang, keberhasilan, kesembuhan dan hal-hal baik yang kita terima dari Tuhan justru mudah kita lupakan dan tidak kita ingat.

Inilah yang dilakukan bangsa Israel yang selalu mengingat-ingat saat mereka masih berada di Mesir walaupun di sana mereka hidup dalam perbudakan. Keluh mereka, "Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: “Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir” (Bilangan 14:3-4).

Bahkan, "Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan ajaib yang telah Tuhan buat di antara mereka. Mereka bersitegang leher dan berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Sebagai umat pilihan, Allah menginginkan mereka untuk taat kepada Allah. Dengan mengingat segala kebaikan dan anugerah Tuhan bagi mereka. Maka didalam Ulangan 8:2a “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan Allahmu”. Oleh sebab itu melalui firman Tuhan saat ini, kita akan merenungkan beberapa hal.

A. Hal-hal apa saja yang harus diingat oleh bangsa Israel?
1.Peristiwa ketika mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir.
2.Selama 40 tahun mereka berputar-putar dipadang gurun,pakaian mereka tidak buruk
ditubuh mereka, dan kaki mereka tidak menjadi bengkak (ayat 1,4).
3.Tuhan menyediakan kebutuhan bangsa Israel. Didalam Keluaran 16:4 mengatakan
“Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “sesungguhnya Aku akan menurunkan dari
langit hujan roti bagimu,maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari
sebanyak yang perlu setiap hari……….”. Allah memberikan mereka “Manna” dan “burung
puyuh” sebagai tanda rahmat dan anugerah Allah bagi mereka (ayat 3,16).
4.Allah melindungi mereka selama melintasi padang gurun yang besar dan
dasyat,dengan ular-ular yang ganas serta kalangjengkingnya dan tanahnya yang
gersang, yang tidak ada air. Dan kemudian Allah memberikan mereka air (ayat 15)

Jika boleh memilih, sebenarnya bangsa Israel tidak ingin hidup di padang gurun. Karena selain kering dan tandus, cuacanya pun sangat tidak bersahabat. Pendek kata, padang gurun bukanlah tempat yang menyenangkan untuk menjalani hidup. Bahaya dari ular-ular yang ganas dan kalajengking yang mematikan.

B. Mengapa bangsa Israel harus mengingat semua peristiwa itu? Beberapa alasan:
1.Untuk mengajarkan kepada bangsa Israel, supaya mereka menjadi bangsa yang rendah
hati.
•Allah selalu memelihara mereka dan menyediakan sandang untuk mereka, sehingga
selama 40 tahun itu bangsa Israel tidak mengalami kekurangan.
•Allah memperhatikan kesehatan umat Israel (dan kakimu tidaklah menjadi bengkak
selama 40 tahun mengelilingi padang gurun) (ayat 4)
•Allah menyediakan dan mencukupkan kebutuhan jasmani mereka (ayat 3)
2.upaya bangsa Israel tidak melupakan Tuhan tetapi selalu bersandar kepada Tuhan
(ayat 11). Dalam bekerja,berpikir,berencana,berkata-kata dan dalam kehidupan
rumah tangga (di segala aspek kehidupan bangsa Israel).
3.Supaya bangsa Israel tidak melupakan Tuhan dan anugerahNya (ayat 12-18)
Sebab segala yang mereka miliki seperti : kekuasaan,kekuatan dan kekayaan
adalah pemberian Allah bagi mereka. Jangan mereka memegahkan diri didalam
semuanya itu.

C. Penerapan
1.Allah menginginkan agar setiap saat kita berjalan bersama Dia dengan penuh
kerendahan hati. Dalam segala aspek kehidupan kita.
2.Ditengah-tengah kesulitan yang kita hadapi nyata tanda-tanda penyertaan dan
belas kasihan Tuhan dalam hidup kita.
Melalui kesulitan,Tuhan ingin agar kita dapat mengenalNya dengan intim dan
mengalami kasihNya yang besar. Tuhan ingin kita bisa mengalami kasihNya yang
tanpa syarat dan memakai kita untuk membagikan kasih itu kepada orang lain.
John Hagee mengatakan kesulitan merupakan alat yang dipakai Tuhan untuk
mengeluarkan secara maksimal potensi dari dalam diri kita. Dalam setiap diri
kita terdapat potensi besar yang masih tersembunyi dan potensi itu hanya akan
dapat muncul secara maksimal melalui tekanan yang kita alami.
Kesulitan adalah sebuah modal dan kandungan dari sebuah kehebatan. Buah zaitun
tidak akan menjadi minyak dan buah anggur tidak akan menjadi minuman enak
sebelum dihancurkan. Demikian hidup kita tidak akan menjadi indah dan berguna
secara maksimal sebelum melewati ujian-ujian iman.
3.Jangan mengasihi pemberian lebih dari pemberiNya.
Keluaran 16:5 mengatakan “Dan pada hari yang keenam,apabila mereka memasak
yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat
banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari”. Pada hari keenam bila
umat Israel mengambil manna dua kali, maka manna itu tidak menjadi busuk pada
hari ke-7. Mengapa demikian? Jawabannya adalah agar pada hari ke-7 umat Israel
tidak usah bekerja mengambil manna,sebaliknya mengkonsentrasikan diri dalam
ibadah. Demikianlah Allah mengajar agar umatNya mengasihi Sang Pemberi lebih
dari manna itu sendiri.
4.Jangan melupakan Tuhan dan AnugerahNya.
•Hitung berkat satu persatu dan lihatlah karya Tuhanmu. Hitung berkat satu
persatu.
Hitung berkat yang melimpah padamu (KPPK 50)
•Ingat kasihNya,Ingat kebaikanNya dan anugerahNya